Jumat, 11 Februari 2011
Jangan Hanya Slogan Bisa Bikin Ini Bikin Itu..
Melihat beberapa situs militer di dunia maya nampak beberapa postingan yang menyebutkan bahwa saat ini Indonesia khususnya beberapa industri strategisnya tengah bekerjasama akan membuat alutsista dari jenis darat, laut dan udara, terdengar kabar bahwa dalam tahun 2011 PT. PAL sudah siap membangun fregat dan kapal selam, PT. DI bekerjasama dengan pabrikan Korsel akan membuat helikopter ringan dan pesawat tempur KFX generasi 4,5, begitupula PT. Pindad yang santer kabarnya bersama Lapan akan membuat rudal permukaan dengan teknologi proximity fuse yang juga dipakai pakai rudal exocet blok 2.

Saya berpendapat bahwa beberapa industri strategis tersebut nampaknya tidak berprisnsip benar-benar mandiri untuk benar-benar membangun kekuatan matra darat, laut, dan udara secara mandiri. Sebagai contoh PT. PAL yang saat ini sudah mampu membuat bulk carrier untuk pesanan MV dari Italia dan Singapura dengan bobot mati 50.000 dwt mengapa tidak mampu mengaplikasikannya ke dalam bentuk militer menjadi seperti kapal induk milik Perancis yang bobot full loadnya tidak lebih dari 45.000 dwt. Mudahnya cuma di edit dek dasarnya menjadi landasan pacu pesawat dan di hull kirinya dibuatkan semacam pusat kontrolnya (baca: kapal induk) jangan jauh-jauh dulu untuk kapal induk minimal untuk kapal induk pengangkut helikopter toh PT. DI sudah mampu membuat Super Cougar (Super Puma generasi terbaru).

Begitupula dengan PT. DI yang sudah puluhan tahun buat helikopter, tapi masih saja tidak berkembang menjadi bentuk militer, apa susahnya tinggal di edit bagian kokpit menjadi model serbu 2 pilot dan kanan-kiri bodynya dipasangin sayap buat gotong roket, senapan mesin berat, ataupun rudal sekelas AGM 114 hell fire, kenapa mereka cuma terus-menerus berkutat di model yang itu-itu saja, rasanya mereka cuma bisa bongkar pasang saja, gak usah muluk-muluk bikin yang lebih canggih, kenapa tidak bisa contoh India atau China, sesulit itukah..? atau memang tidak ada kemauan dari pemerintah untuk "Benar-benar kita itu punya kemampuan". Ada pula kabar PT. DI sudah bisa buat roket FFAR sekitar seribu unit, kenapa bodoh banget nggak tanggap untuk buat yang bisa dipandu (rudal) toh jangkauan roket tersebut sudah sama dengan Hellfirenya Amerika.

Tidak jauh berbeda dengan PT. Pindad yang cuma bisa contoh VAB Perancis tetapi gak punya kemampuan untuk modifikasi menjadi bentuk yang lebih berat/canggih semisal panser kanon yang dilengkapi turet 120 mm dan rudal anti tanknya, rasa-rasanya tidak sesulit dengan apa yang dibayangkan, kenapa sulit sekali mencontek roda rantai yang biasa dipakai di alat berat sejenis excavator terus dipasangin di Anoanya Pindad, apa memang bangsa ini sebegitu bodohnya, apa memang tidak ada kemauan..?

Setuju dengan prinsip China yaitu dengan membuat tiruan tetapi dengan mendesain ulang alias mengurangi kelemahan dan menambahnya dengan kelebihan/fitur baru, sebagai contoh rudal C-802 ternyata lebih agresif dari Harpoonnya Amerika dengan harga yang jauh lebih murah.

Semoga "Mereka" bisa berpikir untuk benar-benar mendedikasikan pengalamannya untuk membuat alutsista kita menjadi lebih disegani..
posted by kholifaur @ 20.47  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
Palapa Oath (General Gadjah Mada): Sira Gadjah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gadjah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa" That was He Gadjah Mada General of Mangkubhumi wouldn't have broken the fast. He Gadjah Mada, "Had I conquered the archipelago, then I'd have broken the fast, Had I conquered Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, by then, I'd have broken the fast"
 
About Me

Name: kholifaur
Home: Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
About Me: Menyukai dunia militer dari segala aspek, perkembangannya baik di dalam dan luar negeri
See my complete profile
Previous Post
Archives
Free Blogger Templates