|
Sabtu, 27 Desember 2008 |
BOM LATIH DARI JAWA TIMUR |
Bom latih P-100 buatan CV. Sari Bahari Malang, Jawa Timur ini merupakan hasil pengembangan Dislitbang AU untuk menggantikan bom sejenis buatan Rusia, OFAB 100-125.
CV. Sari Bahari saat ini telah memproduksi sepuluh bom latih P-100 untuk di ujicoba dalam sesi latihan pengeboman yang dilakukan TNI AU. Nantinya jika ujicoba sukses produksi bom latih ini akan diajukan pembuatannya ke Mabes TNI dan Dephan.
Dari ujicoba yang dilakukan beberapa hari lalu P-100 sangat layak digunakan oleh beberapa pesawat tempur yang dimiliki TNI AU.
Spesifikasi teknis :
Panjang total : 1130 mm Diameter : 273 mm Panjang Fin : 410 mm Berat : 100 - 125 Kg Material : Besi modular (body), Baja VCN45 (suslug), ST37 (fin) Isian Asap : TiCl2 CG : 285 mm dari nose
Pesawat Tempur Sukhoi 27/30 Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Senin,(22/12), melaksanakan latihan uji coba penembakan air-to-ground di AWR (Air Weapon Range) Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, dengan menggunakan jenis bom latih P-100 buatan dalam negeri.
"Saat ini, pihak produsen telah memproduksi sepuluh bom latih P-100. Dari sepuluh itu, enam kita ujicoba dalam dua hari ini. Sedangkan empat akan dijadikan protipe, untuk diajukan ke Mabes TNI AU, Mabes TNI dan Dephan," kata Komandan Skadron Udara 11 Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Letkol Pnb Iko Putra kepada ANTARA News di Jakarta.
Ia mengatakan, dari ujicoba tersebut bom latih P-100 sangat layak digunakan atau dipasangkan di Sukhoi SU-27SK dan SU-30MK. "Mungkin setelah dievaluasi lebih lanjut, bom jenis ini akan kami gunakan terutama untuk latihan," ujarnya, menambahkan.
Bom latih P-100 merupakan hasil kerjasama Dislitbang AU dengan CV. Sari Bahari Malang, Jawa Timur.
Bom tersebut memiliki panjang 1.130 milimeter, berat 100-125 kilogram, dan diameter 273 milimeter. Bom itu dibuat dari bahan besi nodular untuk bodi, baja VCN 15 untuk suslug (cantelan untuk dipasang di pesawat), dan ST-37 untuk bagian ekor, dengan panjang 410 milimeter. Setara dengan bom buatan Rusia, OFAB 100-125.
Latihan uji coba senjata yang dilaksanakan selama dua hari tersebut, disaksikan langsung oleh Pangkoopsau II Marsekal Muda TNI Yushan Sayuti dan Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI IB.Putu Dunia , para pejabat Staf Koopsau II, Lanud Sultan Hasanuddin serta beberapa pejabat Staf dari Mabes TNI Angkatan Udara di lokasi penembakan AWR Takalar.
Adapun para penerbang Sukhoi yang terlibat dalam kegiatan latihan antara lain Komandan Wing 5 Kolonel Pnb Arief Mustofa, Komandan Skadron Udara 11 Letkol Pnb W Iko Putra, Mayor Pnb Yosta Riza, Mayor Pnb Untung S dan Mayor Pnb David Tamboto. |
posted by kholifaur @ 00.57 |
|
|
|
Palapa Oath (General Gadjah Mada):
Sira Gadjah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa,
sira Gadjah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti
palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura,
ring Haru, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik,
samana isun amukti palapa"
That was He Gadjah Mada General of Mangkubhumi wouldn't
have broken the fast. He Gadjah Mada, "Had I conquered
the archipelago, then I'd have broken the fast, Had I
conquered Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang,
Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, by then, I'd
have broken the fast"
|
|