Minggu, 21 September 2008
N 219 satu lagi dari PT DI

Jakarta, - Rancangan pesawat N-219 yang dibuat PT Dirgantara Indonesia (DI) akan melakukan uji terbang di laboratorium uji terowongan angin, bulan depan, kata pimpinan Proyek Konfigurasi Pesawat NMX-1 PT DI Untung Widjojono.

"Kalau konfigurasi kesalahan tidak banyak maka perancangannya dianggap layak diteruskan ke perancangan detil untuk dimanufaktur dan kemudian diasembling sehingga menjadi sebuah prototipe," kata Untung Widjojono di anjungan PT DI di Ritech Expo, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, prototipe pesawat itu akan diproduksi untuk keperluan komersial jika telah melalui uji dan sertifikasi.

Dengan demikian, katanya, pesawat N219 baru akan bisa diserahkan kepada kostumer pertamanya untuk diterbangkan sekira tiga tahun atau empat tahun lagi.

Ia mengakui, pesawat seharga 4juta dolar AS itu (CN235 berharga 30 juta dolar AS) bisa saja kesulitan mendapatkan investor untuk dikembangkan secara komersial.

Namun pesawat bermesin dua tersebut, kata dia, telah disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di tanah air, karena dirancang untuk digunakan di daerah-daerah terpencil untuk penerbangan perintis di Indonesia timur.

Kawasan itu kebanyakan berelevasi tinggi, seperti pegunungan dengan ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut dan berlandasan pendek (sekitar 500 meter), juga sesuai dengan kawasan kepulauan yang jadi ciri khas Indonesia, ujar Untung.

Pesawat dengan panjang badan sekitar 15 meter dan panjang sayap 20 meter denganan kecepatan maksimal 395 km per jam tersebut dirancang agar multiguna dengan biaya operasi yang rendah. (*)

Sumber : ANTARA
posted by kholifaur @ 03.27  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
Palapa Oath (General Gadjah Mada): Sira Gadjah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gadjah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa" That was He Gadjah Mada General of Mangkubhumi wouldn't have broken the fast. He Gadjah Mada, "Had I conquered the archipelago, then I'd have broken the fast, Had I conquered Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, by then, I'd have broken the fast"
 
About Me

Name: kholifaur
Home: Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
About Me: Menyukai dunia militer dari segala aspek, perkembangannya baik di dalam dan luar negeri
See my complete profile
Previous Post
Archives
Free Blogger Templates