Jumat, 05 Juni 2009
BPPT-PINDAD Berencana Kembangkan Tank Untuk Kebutuhan TNI


BPPT berencana mengembangkan kendaraan tempur beroda rantai (tank) pada 2007, setelah berhasil membuat prototipe dan memproduksi kendaraan tempur beroda ban bersama PT Pindad sejak 2004 dan panser Amfibi pada 2006.

"Untuk melindungi kedaulatan negara, TNI memerlukan berbagai jenis alutsista. Dan yang paling penting, alutsista tersebut jika memang mampu dibuat sendiri maka tak perlu lagi mengimpor," kata Deputi Kepala BPPT bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa, Surjatin Wirjadidjaja ketika dihubungi di Jakarta, Jumat.

Tahap awal, pada 2007 BPPT akan melakukan "reverse engineering" terhadap komponen "gear transfercase" yang juga merupakan salah satu komponen utama dari kendaraan tipe track ini.

Sedangkan untuk komponen lain seperti track shoes and links, PT.Pindad bersama mitra industri lain telah mampu membuat sendiri dan mesin penggeraknya menggunakan engine yang dijual dipasar bebas.

Diharapkan pada akhir tahun 2009 BPPT bersama mitra strategis bisa menyelesaikan satu unit prototipe light duty tank dengan berat hampir 15 ton.

Sebelumnya pada 2002, PT Pindad telah memproduksi APR 4x4 yang menggunakan rangka dan mesin (undercarriage) Izuzu 120PS.

Kemudian pada 2004, Pindad bekerjasama dengan BPPT mulai mengembangkan panser yang komponennya lebih menunjukkan kemandirian dengan membuat prototipe panser 6x6 beroda ban yang menggunakan undercarriage truk Perkasa, termasuk engine 220 PS dan transmisi produksi PT Texmaco.

Prototipe ini menjadi cikal bakal PT Pindad mengembangkan panser 6x6 dengan body dan sistim konstruksi monocoque, hingga sistim penggerak roda dan suspensi independen sesuai spesifikasi TNI.

Pada 2006, BPPT dan PT Pindad kemudian mengembangkan panser amfibi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang mampu bermanuver bukan hanya di darat, tapi bisa menyeberangi sungai dan danau, sesuai alam Indonesia yang memiliki banyak perairan.

Pengujian prototipe panser Amfibi yang bisa bermanuver di air dengan kedalaman satu hingga dua meter itu akan dilaksanakan awal tahun 2007, ujarnya. Panser ini 80 persen juga sudah menggunakan produk dalam negeri.

Setelah kemandirian dalam membangun alutsista platform kendaraan tempur tercapai, maka tahun 2010 - 2012, BPPT juga berencana mengembangkan sistem persenjataan berupa sistem kendali tembak dan pengunci target yang merupakan bagian kelengkapan kendaraan tempur.

(Antara)
posted by kholifaur @ 14.58  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
Palapa Oath (General Gadjah Mada): Sira Gadjah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gadjah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa" That was He Gadjah Mada General of Mangkubhumi wouldn't have broken the fast. He Gadjah Mada, "Had I conquered the archipelago, then I'd have broken the fast, Had I conquered Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, by then, I'd have broken the fast"
 
About Me

Name: kholifaur
Home: Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
About Me: Menyukai dunia militer dari segala aspek, perkembangannya baik di dalam dan luar negeri
See my complete profile
Previous Post
Archives
Free Blogger Templates