Jumat, 11 Desember 2009
Lapan Siap Kembangkan Rudal Militer


JAKARTA - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyatakan siap mengembangkan teknologi roket untuk keperluan rudal militer.

Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan Soewarto Hardhienata mengatakan, teknologi roket yang dimiliki Lapan sebenarnya sudah menunjang untuk dikembangkan menjadi senjata pelindung alat utama sistem senjata (alutsista).

"Lapan hanya membuat roket untuk keperluan sipil. Tapi, tidak menutup kemungkinan (pembuatan roket/rudal militer) jika teknologi dari ilmuwan Lapan ini diminta Dephan (Departemen Pertahanan) untuk bersama-sama mengembangkan alutsista," tegas Soewarto Hardhienata kepada harian Seputar Indonesia (SI) di Jakarta.

Dia mengatakan, teknologi roket milik Lapan pada dasarnya merupakan dual use. Teknologi itu bisa dipakai untuk keperluan sipil maupun militer. Namun, saat ini Lapan baru mengembangkan roket untuk keperluan sipil karena sesuai dengan kewenangan mereka. Adapun untuk keperluan militer, semua diserahkan kepada Dephan.

"Roket Lapan selama ini hanya akan dipakai untuk mendorong satelit dan tidak untuk membuat rudal balistik," tandasnya. Meski demikian, ungkap Soewarto, untuk keperluan militer, Lapan sudah melakukan kerja sama dengan Dephan dalam membuat roket.

"Untuk detailnya saya tidak bisa menyebut, tapi salah satunya kita dan Dephan membuat kaliber 122 untuk TNI AL," jelasnya. Sebagaimana diketahui, Lapan berhasil mengembangkan roket untuk keperluan mendorong satelit. Roket pendorong satelit (RPS) buatan Lapan ini telah sukses diuji coba beberapa bulan lalu dengan produk RX 420, RX 320,dan RX 250. Bahkan, saat ini untuk mendukung RPS, Lapan juga sedang mendesain roket RX 520 dengan daya jangkau hingga 200 km. Sementara itu, Ketua Pokja Pertahanan Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengatakan, sudah saatnya Indonesia memiliki roket berhulu ledak sendiri.

Dengan teknologi yang dimiliki Lapan, ujar dia, seharusnya Dephan, LIPI, Pindad maupun PT PAL dapat bersinergi untuk melakukan penelitian dalam membuat roket berhulu ledak. "Keberhasilan Lapan dalam menguji sejumlah roketnya bisa dipakai untuk keperluan militer. Harusnya, Dephan tanggap dan melakukan sinergi untuk membuat roket-roket jarak menengah. Karena, roket-roket ini hanya tinggal diberi hulu ledak," ungkap Tubagus.

Dengan roket berhulu ledak buatan dalam negeri, menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa Indonesia bisa bersikap mandiri. Terutama dalam memproduksi senjata.(Koran SI/Koran SI/ahm)
posted by kholifaur @ 15.37  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
Palapa Oath (General Gadjah Mada): Sira Gadjah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gadjah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa" That was He Gadjah Mada General of Mangkubhumi wouldn't have broken the fast. He Gadjah Mada, "Had I conquered the archipelago, then I'd have broken the fast, Had I conquered Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, by then, I'd have broken the fast"
 
About Me

Name: kholifaur
Home: Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
About Me: Menyukai dunia militer dari segala aspek, perkembangannya baik di dalam dan luar negeri
See my complete profile
Previous Post
Archives
Free Blogger Templates