Jumat, 18 Maret 2011
Perlunya belajar dari sejarah masa lalu
Siapa yang tidak tahu bahwa negara adidaya pada era perang dunia pertama hingga pertengahan perang dunia kedua adalah Jerman dengan pemerintahan Nazi di bawah rezim Hitlernya.

Dalam benak Hitler pada saat itu hanyalah bagaimana memperkuat armada militernya hingga memperluas kekuasaannya ke seluruh dunia, khususnya Eropa. Bagaimana tidak ketika negara dalam belahan dunia lain masih dalam keterbelakangan sebut saja Jepang, China, lebih-lebih Indonesia. Jerman sudah mampu membuat ribuan pesawat jet tempur yang terkenal seperti Messerschmidt, kapal selam, dan tank bajanya.

Tak ayal ketika Hitler memutuskan untuk menyerang Moskow pada sekitar tahun 1937 setelah sebelumnya menaklukan Inggris Raya dan Perancis ber mil-mil perjalanan dilalui tentara darat Hitler dengan membawa logistik dan tentunya kendaraan lapis baja hingga memasuki Kota Smolensk yang hanya berjarak sekitar 80 Km dari Moskow.

Lenin yang saat itu menjabat posisi tertinggi di Rusia mengerahkan kekuatan darat habis-habisan untuk membendung laju pasukan Nazi. Kontras sekali memang tank buatan Jerman VS Rusia saat itu berbeda jauh sekali, tank milik Jerman terlampau kuat hingga mampu menembus Moskow.

Namun belajar dari kekalahan Moskow pada perang dunia ke dua, Negara Beruang Merah tersebut bangkit hingga menjadi salah satu kekuatan militer terbesar dunia saat ini. Senjata apa yang tidak mampu dibuat Rusia, demi mempertahankan harga diri bangsa sudah sepantasnya negara bertanggung jawab untuk melindungi seluruh komponen bangsa dari Sabang sampai Merauke.

Apa yang sudah dibuat negara kita saat ini..? Berkali-kali wilayah laut kita dimasuki Malaysia, wilayah udara kita sudah diludahi pesawat tempur milik Singapura, namun kita tidak bisa berbuat apa-apa, diembargo alutsita oleh AS tidak membuat kita berpikir untuk memberdayakan industri militer dalam negeri. Belajarlah dari Iran, China, Swedia, Brasil, dan Rusia maka negara kita akan disegani.
posted by kholifaur @ 00.25  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
Palapa Oath (General Gadjah Mada): Sira Gadjah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gadjah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa" That was He Gadjah Mada General of Mangkubhumi wouldn't have broken the fast. He Gadjah Mada, "Had I conquered the archipelago, then I'd have broken the fast, Had I conquered Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, by then, I'd have broken the fast"
 
About Me

Name: kholifaur
Home: Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
About Me: Menyukai dunia militer dari segala aspek, perkembangannya baik di dalam dan luar negeri
See my complete profile
Previous Post
Archives
Free Blogger Templates