Selasa, 29 Maret 2011
Kapal Selam Efek Deteren Yang Menakutkan
Masih hangat dalam memori kita beberapa peperangan yang terjadi dalam kurun waktu 1990 s/d 2011 ini. Sebut saja Perang Teluk I dan II, Irak, Afghanistan, dan terakhir Libya. Memang sosoknya masih kalah pamor dibandingkan dengan hingar bingarnya jet-jet tempur canggih AS dan sekutunya, namun coba kita perhatikan lebih dalam bahwa sebelum jet-jet tempur mengudara kapal selamlah yang pertama kali ambil bagian dari seluruh pertempuran yang menghabiskan dana milyaran dollar tersebut.

Walaupun berada di bawah kolom air, namun kemampuannya untuk melumat berbagai obyek vital militer dipermukaan seperti pangkalan udara benar-benar sangat mematikan. Kapal Selam bertanaga nuklir semisal USS Los Angeles atau lebih gila lagi kapal selam kelas Typhoon Rusia mampu berendam di bawah kolom air hingga 400 meter dalam jangka waktu sekitar 4 bulan tanpa harus naik ke permukaan. Selain itu operasional kapal selam ini mampu menmbus perairan tropis hingga dingin, perairan dangkal atau dalam.

Dapat dibayangkan fungsi lethal dari kapal selam tersebut, sunyi, senyap, sulit dideteksi musuh, namun sekali serang dapat sangat mematikan bagi musuh. Pernah ada case di perairan Nusa Tenggara dimana pada saat itu kapal selam kita sedang mengalami kerusakan pada bagian pumping untuk menyedot air saat menyelam, pada saat yang bersamaan kapal perang AS jenis fregat berada pada zona ekonomi eksklusif RI, menurut mereka kapal perangnya sedang dalam pengintaian kapal selam RI, dengan sopannya komandannya mengirimkan pesan permohonan maaf dan hendak keluar dari zona tersebut.

Memang harga sebuah kapal selam nuklir sangat mahal sekitar 2 milyar dollar per unitnya, namun kemampuan lethalnya tidak diragukan lagi. Memang jangan terlalu jauh berbicara tentang kapal selam nuklir, toh Jerman yang telah lama dikenal sebagai produsen kapal selam tidak memiliki kapal selam nuklir namun, kemampuan kapal selam konvensionalnya tetap tidak dapat dipandang sebelah mata, teknologi AIPnya mampu mengurangi kebisingan turbin dan alloy logamnya mampu membuat kapal selam konvensional terbarunya kelas 212 menjadi kapal selam di dunia yang berkemampuan siluman.

Berbicara tentang rencana penambahan dua kapal selamnya yang hingga saat ini masih dalam tahap finalisasi antara kilo atau amur class dari rusia dan changbogo class dari Korsel yang bersedia TOT (Transfer of Technology) dengan PT. PAL membuat harapan akan kebangkitan arsenal kita, harapannya PT. PAL mampu menjadi produsen kapal selam pertama di Asia Tenggara...
posted by kholifaur @ 01.16  
1 Comments:
  • At 15 April 2011 pukul 00.48, Blogger Asop said…

    Saya jadi inget dengan pilem2 jaman perang dunia II. Armada laut Jerman termasuk sangat ditakuti, 'kan? Apalagi jajaran U-boat-nya, kapal selam Jerman. Katanya banyaak banget kapal laut sekutu yang ditenggelamkan ama U-boat Jerman. Dan katanya lagi, teknologi U-boat Jerman waktu itu melebihi teknologi kapal selam sekutu. :)

     
Posting Komentar
<< Home
 
Palapa Oath (General Gadjah Mada): Sira Gadjah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gadjah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa" That was He Gadjah Mada General of Mangkubhumi wouldn't have broken the fast. He Gadjah Mada, "Had I conquered the archipelago, then I'd have broken the fast, Had I conquered Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, by then, I'd have broken the fast"
 
About Me

Name: kholifaur
Home: Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
About Me: Menyukai dunia militer dari segala aspek, perkembangannya baik di dalam dan luar negeri
See my complete profile
Previous Post
Archives
Free Blogger Templates